MEDAN LISTRIK PADA SISTEM SYARAF MEMPENGARUHI GERAK REFLEKS
Dalam sistem syaraf manusia,sum sum tulang belakang adalah intrumen
yang menjadi sistem refleks tubuh,gerak gerak refleksi tubuh itu sangat
dibutuhkan untuk menghindari hal hal yang membahayakan tubuh itu
sendiri.Gerak refleks ini juga mempengaruhi sistem
sel-sel,jaringan-jaringan,dan organ tubuh,Sum sum tulang belakan
mengkordinasikan gerak gerak tubuh,melalui impuls listrik yang diubah
oleh neoron motorik menjadi sebuah pengendalian gerak tanpa
disadari.Secara haqiqinya gerak itu dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1- Gerak Jasmani /Fisika
2-Gerak Rohani/Metafisika
Kedua gerak tersebut dapat menjadi gerak yang berasal dari gerak
sadar,dan bisa juga terjadi dari gerak yang tidak disadari yang disebut
gerak refleksi.Gerak refleks itu timbul dengan refleksi seketika yang
muncul dari fungsi sum sum tulang belakang.
Potensi repleks pada
lengkung tulang belakang,tidak terlepas dari tanggapnya sumsum tulang
belakang menanggapi rangsangan dari luar dengan neuron sensoriknya
mekonversi rangsangan tersebut menjadi impuls listrik dan memprosesnya
dipusat syarat manusia,Dengan melihat hal tersebut gerak sadar dan gerak
refleks terjadi impuls impuls listrik yang mengalir ,bergerak ,bergetar
menjagi gelombang gelombang elektromagnetik pada sum sum tulang
belakang dan otak manusia sebagai pusat syaraf.
Melihat tersebut
di atas maka Maspanji Sangaji Samaguna Indonesia memberdayakan impuls
impuls listrik,yang memiliki medan magnit yang dapat merangsang gerak
refleks pada tubuh manusia.Besar kecilnya medan lisbtrik yang terdapat
pada pusat syaraf,akan mempengaruhi gerak refleks,semakin kuat dan besar
medan magnit yang ada,akan menjadikan gerak refleks tersebut pada waktu
kecepatannya,Semakin kuat medan magnit yang dihasilkan,maka semakin
cepak reaksi gerak yang dihasilkan.Reaksi dari gerak refleks yang
semakin cepat dan berkualitas,semakin cepat getaran gelombang
refleksinya membaca dan bereaksi terhadap kejadian yang terjadi secara
fisika dan metafisika,Untuk memperkuat daya refleksi pada tubuh .agar
dapat membaca signal signal alam,dan beraksi seketika pada gerak tubuh
sesuai dengan kebutuhan,maka Maspanji Sangaji Samaguna Indonesia (
MPSSGI ) menemukan methode latihan latihan tertentu untuk memperbesar
dayan medan listrik pada tubuh.Sehingga diharapkan dengan besarnya daya
medan magnit tersebut,tubuh dapat memiliki daya refleksi tinggi terhadap
gerak,dan pengenalannya kepada kejadian kejadian yang berhubungan erat
dengan tubuh dan alam sekitarnya.
Interaksi otak-dan-tubuh
merupakan fungsi sumsum tulang belakang penting lain dengan kemampuannya
untuk mengkoordinasikan gerakan tubuh. Neuron sensorik ditemukan dalam
sumsum tulang belakang menanggapi panca indera tubuh dan mengkonversi
rangsangan dari lingkungan luar menjadi impuls listrik. Impuls ini
kemudian dikirimkan ke sistem saraf pusat untuk diproses. Pada
gilirannya, neuron motorik mengubah informasi sistem saraf pusat menjadi
impuls listrik yang diarahkan ke otot dan organ, sehingga mengendalikan
gerakan. Jika ada bagian dari sumsum tulang belakang yang terluka,
kelumpuhan tubuh dapat terjadi.
Sumsum tulang belakang juga
berisi lengkung refleks. Ketika saraf reseptor di kulit yang dipicu oleh
stimulus sensorik ekstrim seperti panas yang hebat atau pembakaran,
reseptor mengirimkan impuls peringatan ke sumsum tulang belakang.
Selanjutnya, saraf motorik atau kelenjar yang terhubung ke sumsum tulang
belakang melepaskan refleks tergantung pada jenis stimulus. Refleks
juga dapat mempengaruhi sistem kerangka atau jantung dan organ lainnya.
Perannya dalam tanggapan insting ini berarti sumsum tulang belakang
sangat penting dalam pola respon fight-or-flight sistem saraf itu.
Sumsum tulang belakang adalah trek dari saraf di belakang. Sumsum
tulang belakang adalah anggota penting dari sistem saraf pusat
memanfaatkan sel-sel saraf dan saluran saraf berfungsi dalam beberapa
cara penting. Fungsi sumsum tulang belakang yang Vital termasuk
menyediakan koneksi antara otak dan tubuh, mengarahkan gerakan, dan
tempat bagi sistem refleks tubuh.
Ada beberapa bagian yang
menyusun sumsum tulang belakang, dan masing-masing memainkan peran
penting dalam fungsi sumsum tulang belakang. Sel-sel saraf yang
terkandung dalam materi abu-abu pada sumsum tulang belakang, dan ini
mengelilingi kanal bagian dalam yang diisi dengan cairan tulang belakang
yang menyediakan kabel dengan kepadatan dan bantal. Saluran yang
mengarah ke dan dari otak berada dalam lapisan luar dari materi putih.
Traktat ini terbuat dari neuron sensorik dan motorik. Tiga lapisan
membran jaringan dan tulang vertebrae sebagai pelindung membungkus saraf
halus penting untuk fungsi sumsum tulang belakang.
Segmen dari
sumsum tulang belakang menimbulkan pasang saraf spinal yang cabang dari
talinya. Akar saraf ini berkomunikasi dengan sel-sel lain dalam sistem
saraf pusat. Mereka kemudian membantu mentransfer informasi ini ke saraf
lain di seluruh tubuh. Pada gilirannya, informasi yang masuk dari
sistem saraf perifer membuat jalan ke otak melalui saraf ini.
Sumsum tulang belakang bekerja seperti operator switchboard telepon,
membantu otak berkomunikasi dengan bagian-bagian berbeda dari tubuh dan
sebaliknya.
Tiga peran utamanyasum sum tulang belakang adalah:
1-Untuk menyampaikan pesan dari otak ke berbagai bagian tubuh (biasanya otot) untuk dikenakan tindakan
2-Untuk menyampaikan pesan dari reseptor sensorik yang ditemukan di seluruh tubuh ke otak
3-Melakukan koordinasi reflek (respon cepat terhadap rangsangan luar
yang tidak melalui otak, mereka dikelola oleh sumsum tulang belakang
saja)
Gerak refleks merupakan respons sel saraf motorik,
sensorik, interneuron, efektor, dan organ-organ sensor secara cepat
dalam waktu bersamaan. Gerak refleks berada di dalam jalur saraf tepi di
bawah kendali sistem saraf somatik yang bekerja dalam kondisi tak
sadar. Pada gerak refleks, jalur penghantaran impuls dipersingkat
sehingga tidak perlu ada regulasi dari sistem saraf di otak.
Gerak
refleks merupakan respons neuron motoris, neuron sensoris, neuron
intermediet efektor, dan organ-organ sensoris secara bersamaan. Respons
tersebut berlangsung secara cepat. Contoh lainnya misalkan ketika lutut
kita dipukul. Ketika lutut dipukul, reseptor akan mendeteksi adanya
perubahan pada tendon. Kemudian, neuron sensoris akan meneruskan
informasi tersebut ke sistem saraf pusat (sumsum tulang belakang) dan
neuron intermediet (interneuron). Dari sumsum tulang belakang, impuls
akan diteruskan melalui neuron motoris ke efektor berupa satu sel otot
(quadriceps). Respons quadriceps akan membuat kaki terangkat. Pada saat
yang bersamaan, neuron motoris lainnya merespons impuls dari
interneuron. Akibatnya, otot paha bawah (otot fleksi) akan terhambat
sehingga relaksasi dan tidak menahan gerak dari otot paha atas
(quadriceps).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar